Didalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, yang dilakukan dengan cara mendapatkan data melalui buku-buku yang berhubungan dengan objek yang dibahas. Adapun sumber data primer yang digunakan adalah kitab tafsir Sya’rawi karangan Muhammad Mutawalli Sya’rawi sedangkan yang menjadi sumber sekundernya diperoleh dari berbagai literatur, jurnal, artikel, buku-buku
Abstract. This article tries to analyze the biography of Muhammad Mutawalli asy-Sya'rawi, a mufassir, along with its work Tafsir asy-Sya 'rawi: Khawatir asy-Sya'rawi haul al-Qur'an al-Karim. This article discusses the back ground of the emergence of this work, its sources, its method, its school (fiqh and theology), its characteristics, its

Syekh al-Sya‘rawi dalam kitab tafsirnya menguraikan bahwa orang yang kafir terhadap tanda-tanda kekuasaan Tuhan ini mengandung tiga bentuk kekufuran. Pertama, dia kafir atau ingkar terhadap tanda kauniah yang menunjukkan kekuasaan Allah. Kedua, dia kafir atau ingkar terhadap ayat-ayat hukum, Al-Qur’an, dan penyampaian dari utusan Allah.

Tafsir al-Quran al-‘Azhim. Semarang: Maktabah Mathba’ah Toha Putra, t.t. Khoiriyah, Syafa’atul. “Penafsiran Kata Auliya’Allah dalam Al-Qur’an (Tinjauan Tafsir Sufistik Menurut Syaikh Mutawalli Sya’rawi).” UIN Walisongo, 2021. Ramli. “Mannheim Membaca Tafsir Quraish Shihab dan Bahtiar Nasir Tentang Auliya’ Surah Al-Maidah
gender al-Qur’an dan tafsir menjadi salah satu khas epistemologi kajian tafsir kontemporer (Sherly, 2020). Diantara beberapa penelitian terdahulu belum ada yang membahas secara spesifik ayat-ayat misoginis dalam al-Qur’an menurut pandangan al-Sya’rawi. Kajian ini menjadi penting untuk dilakukan karena akan memberikan khazanah keilmuan Islam.
Tafsir Syekh asy-Sya’rawi tentang Riba. Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi dalam kitab Tafsir al-Khawathir lisy-Sya’rawi, juz 1, halaman 762, mengatakan bahwa ayat ke-275 ini menjelaskan perihal keharaman melakukan transaksi yang di dalamnya terdapat praktik-praktik riba.
makna ruh dan nafs (jiwa) menurut Mutawalli asy Sya’rawi. Di dalam al Qur’an dijelaskan bahwa ruh itu memiliki berbagai makna. Ada yang bermakna ruh yang menjadikan makhluk dapat hidup dan bergerak, ada yang bermakna malaikat (Jibril) dan ada yang bermakna wahyu (al Qur’an). Di dalam al Qur’an, kata ruh diulang sebanyak 24

makna pengobatan dalam objek kajian Tafsir as-Sya‟rawi karya M. Mutawalli as-Sya‟rawi dan sejumlah buku-buku yang masih ada kaitannya dengan objek penelitian. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Al-Qur`an dapat menjadi obat

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep ulama dalam al-Qur’an perspektif dua tokoh tafsir yaitu Syekh M. Mutawalli al-Sya’rawi dan M. Quraish Shihab. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan (Library Research) dengan menggunakan metode perbandingan (Comparative Method) sebagai Metode Penelitiannya.

szEM5R9.
  • 84ykba9x8p.pages.dev/538
  • 84ykba9x8p.pages.dev/497
  • 84ykba9x8p.pages.dev/654
  • 84ykba9x8p.pages.dev/188
  • 84ykba9x8p.pages.dev/202
  • 84ykba9x8p.pages.dev/503
  • 84ykba9x8p.pages.dev/820
  • 84ykba9x8p.pages.dev/934
  • 84ykba9x8p.pages.dev/267
  • 84ykba9x8p.pages.dev/360
  • 84ykba9x8p.pages.dev/916
  • 84ykba9x8p.pages.dev/406
  • 84ykba9x8p.pages.dev/330
  • 84ykba9x8p.pages.dev/755
  • 84ykba9x8p.pages.dev/77
  • tafsir syekh mutawalli sya rawi