Setiapindividu memiliki kepribadian melalui sosialisasi sejak lahir . Sosialisasi dalam keluargalah yang utama dilakuakan oleh seorang individu , apapun yang baik atau yang buruk diajarkan dalam keluarganya maka akan juga dilakukan oleh individu tersebut . Jika individu tersebut dianggap baik oleh masyarakat / kelompoknya maka berarti orang tua individu tersebut sudah menjalankan salah satu
KEGELAPAN āMOVE ONā KECAHAYAANDefinisi Kontrol SosialSuatu proses baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, membimbing, atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma ā norma social Soejono Soekanto, 1981 57. Control social diperlukan dalam masyarakat karena tidak semua anggota dari suatu masyarakat akan patuh dan taat terhadap berbagi norma yang berlaku disuatu tempat. Untuk itu diperlukan suatu pengontrol dalam suatu masyarakat. Kontrol Sosial memiliki dua bentuk yaitu secara persuasive dan koersif. Dikatakan secara persuasif apabila pengendalian kepada masyarakat dilakukan dengan cara membimbing atau mengarahkan masyarakatuntuk mematuhi norma-norma social yang berlaku. Sedangkan yang di sebut sebagai pengenndalian secara koersif yaitu dilakukan dengan cara kekerasan atau ancaman dengan menggunakan kekuatan secara fisik. Sebenarnya pengendalian social dapat dilakukan melalui cara formal maupun informal. Controlsocialsecara informal dilakukan dengan mendasarkan diri terhadap aturan-aturan tidak tertulis dan tidak ada lembaga formal yang diberi tugas untuk melakukannya . misalnya seperti mengolok-olok, dan mengucilkan. Sedangkan pengendalian social secara formal dilakukan melalui sustu lembaga yang bersifat formal seperti polisi, kejaksaan, pengadilan, dan didasarkan pada aturan-aturan tertulis. Pada masyarakat dengan jumlah warga yang tergolong relatif rendah dan masih mengenal antara satu dengan lainnya dapat melakukan pengendalian social dengan cara langsung tanpa melalui suatu lembaga tertentu. Sarana yang dapat digunakan untuk control social yaitu dapat berupa sanksi dan melalui pemberian penghargaan. Bentuk-bentuk Kontrol SosialPengendalian sosial kontrolsosial bisa dipahami dalam berbagai dimensi antara lain berdasarkan sifatnya preventif dan represif, cara pelaksanaannya persuasif dan koersif, dan jumlah perilaku serta sasaran yang ditinjau individu dan kelompok. Dilihat dari dimensi sifatnyaUpaya Preventif upaya pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan sosial, yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran sosial. Contoh melalui proses sosialisasi tentang ajakan untuk menciptakan pemilu yang damai. Upaya Represif upaya pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadinya pelanggaran sosial, yang dilakukan untuk mengembalikan kedamaian dan ketertiban masyarakat seperti semula. Contoh penjatuhan hukuman penjara terhadap pidana korupsi. Dilihat dari dimensi cara pelaksanaannya Cara Persuasif upaya pengendalian sosial yang dilakukan dengan menekankan tindakan yang sifatnya mengajak atau membimbing masyarakat agar bersedia bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Contoh seorang guru menasihati siswanya yang membolos sekolah. Cara Koersif upaya pengendalian yang dilakukan dengan melakukan tindakan yang sifatnya memaksa masyarakat agar bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Contoh penggusuran PKL Pedagang Kaki Lima oleh petugas ketertiban dapat dibilang Satpol Pamong Praja PP. Dilihat dari dimensi pelaku dan sasarannya Pengendalian sosial yang dilakukan individu terhadap individu lain. Contoh seorang guru memperingatkan seorang siswa yang membolos sekolah. Pengendalian sosial yang dilakukan individu terhadap kelompok. Contoh seorang polisi yang memperingatkan sekelompok remaja yang melanggar lalu lintas, Pengendalian sosial yang dilakukan kelompok terhadap individu. Contoh beberapa orang polisi yang memperingatkan seorang remaja yang mengendarai mobil melebihi batas kecepatan. Pengendalian sosial yang dilakukan kelompok terhadap kelompok lain. Contoh penyuluhan yang dilakukan sekelompok relawan kepada para siswa agar menghindari pemakaian narkoba. Sarana Kontrol Sosial Sanksi punishment Sanksi ditujukan untuk menekan warga masyarakat dengan pemberian pembebanan penderitaan bagi siapa saja yang melanggar norma yang berlaku. Macam-macam sanksi Sanksi ekonomi, yaitu pembebanan penderitaan ekonomi. Seperti denda, ganti Fisik, yaitu pembebanan penderitaan fisik. Seperti dipukul, dicambuk, Psikologis, yaitu pembebanan penderitaan kejiwaan. Seperti dicemooh, diejek, dipermalukan di depan yang Ditanggung Bagi Pelanggar Kontrol Sosial Adapun sanksi yang akan ditanggung atau diperoleh bagi para pelanggar kontrol sosial adalah sebagai berikut Mendapatkan sanksi berupa hukuman pidana, apabila pelanggaran yang dilakukan tersebut melanggar hukum yang tertulis yang ada di Indonesia. Misal Pembunuhan berencana melanggar pasal 351 KUHP. Mendapatkan sanksi berupa digosipkan/pengucilan di kalangan masyarakat sekitar, apabila pelanggaran tersebut melanggar norma dan nilai dalam masyarakat. Misal Seorang wanita bekerja di club malam yang setiap harinya selalu pulang di pagi hari. Maka dengan adanya hal itu, masyarakat sekitar menilai bahwa wanita tersebut dapat dikategorikan sebagai wanita nakal. Agen Kontrol SosialDi dalam masyarakat, terdapat lembaga sosial yang berperan penting dalam melaksanakan pengendalian sosial kontrol sosial, diantara lembaga tersebut adalah 1. Aparat KepolisianPihak yang paling utama yang mempunyai mandat sebagai penegak hukum dan bertugas untuk mengatur ketertiban, keamanan, dan keselamatan masyarakat di berbagai tempat dan waktu. 2. PeradilanLembaga peradilan berfungsi memberikan putusan hukum kepada warga masyarakat yang melakukan pelanggaran terhadap norma-norma yang berlaku. 3. Tokoh Masyarakat Tokoh masyarakat yaitu individu-individu yang dianggap mempunyai pengaruh atau wibawa tertentu oleh warga masyarakat lain. Orang tersebut biasanya disegani dan dihormati. Dia diharapkan mampu mencegah terjadinya berbagai perilaku menyimpang di masyarakat. 4. Adat IstiadatAdat istiadat merupakan tindakan sosial yang ada di masyarakat yang masih memegang teguh tradisi. Warga masyarakat yang melanggar adat/tradisi akan dikenakan sanksi,sanksi tersebut bisa pengucilan dari warga masyarakat sekitar. Pengertian Perilaku Menyimpang Perilaku menyimpang menurut Soerjono Soekanto adalah penyimpangan terhadap kaidah-kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat. Perilaku menyimpang atau yang sering disebut dengan penyimpangan sosial menurut wikipedia adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau nilai kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan agama secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial. Secara sederhana kita dapat mengatakan seseorang melakukan perilaku menyimpang apabila dia melakukan suatu tindakan yang menurut anggapan sebagian besar masyarakat tempat dia berada tindakan tersebut di luar kebiasaan, adat istiadat, aturan, nilai-nilai, atau norma sosial yang berlaku didalamnya. Tindakan penyimpangan sosial pada dasarnya tidak selamanya berupa tindak kejahatan besar, seperti berzina, membunuh, menganiaya, ataupun sejenisnya. Akan tetapi tindakan penyimpangan sosial juga dapat berupa pelanggaran kecil, seperti perkelahian antar teman sebaya, makan dengan tangan kiri, berpacaran hingga larut malam, dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk Perilaku MenyimpangPerilaku menyimpang dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria atau sudut pandang. a. Berdasarkan Sifatnya 1. Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang. Contoh Emansipasi wanita yang melahirkan wanita karir. 2. Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk. Contoh penggunaan Berdasarkan Jenisnya1. Penyimpangan primer primary deviation adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang, serta masih bisa dimaklumi dan si pelaku masih bisa di terima dalam masyarakat. Contoh karena sesuatu hal seseorang tidak bisa ikut serta dalam siskamling Penyimpangan sekunder secondary deviation adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Contoh orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk. c. Berdasarkan Bentuknya1. Perilaku menyimpang yang bukan merupakan kejahatan adalah suatu perilaku menyimpang yang tidak termasuk tindakan pidana. Contoh Orang tua yang masih suka bermain kelereng. 2. Perilaku menyimpang yang merupakan kejahatan crime adalahsuatu perilaku menyimpang yang dikenakan sanksi pidana. Contoh Pencurian, pembunuhan. 3. Kenakalan Remaja Jouvenile Delequency adalah perilaku menyimpang yang umumnya dilakukan oleh remaja. Contoh Perkelahian antar remaja. d. Berdasarkan Pelakunya1. Penyimpangan Individual Individual Deviation adalah penyimpangan yang dilakukan oleh orang yang telah mengabaikan dan menolak norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Contoh seorang anak yang ingin menguasai warisan orang tuanya. Ia mengabaikan saudaranya yang lain. Ia menolak norma-norma tentang pembagian warisan menurut adat masyarakat maupun menurut norma agama. Ia menjual semua peninggalan harta orang tuanya untuk kepentingan diri yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dibedakan atas a Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik. b Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku. Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya. d Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri, penjambret, penodong, dan lain-lain. e Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak membela. 2. Penyimpangan Kelompok Group Deviation adalah tindakan penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompoknya, namun bertentangan dengan norma yang berlaku. Contoh sekelompok orang yang menyelundupkan serta menyalahgunakan narkotika dan obat-obatan terlarang Perilaku MenyimpangSecara umum, perilaku yang digolongkan sebagai penyimpangan sosial antara lain adalah 1. Tindakan yang nonconform, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat atau lingkungan sekitar tempat kita berada. Misalnya membolos ketika jam-jam sekolah atau kuliah, merokok di area dilarang merokok, memakai sandal butut ke kampus atau ke tempat formal lainnya, membuang sampah di tempat yang tidak semestinya, dan lain Tindakan yang antisosial atau asosiatif, yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum. Contohnya adalah tidak mau berteman, menarik diri dari pergaulan, melakukan penyimpangan seksual seperti menjadi seorang homoseksual dan lesbian, dan lain sebagainya. 3. Tindakan kriminal, yaitu tindakan yang secara nyata telah melanggar aturan hukum tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan orag lain. Contoh yang sering terjadi adalah perampokan, perkosaan, korupsi, penculikan, pembunuhan dan berbagai tindak kejahatan lainnya, baik yang tercatat di kepolisian maupun yang tidak karena tidak dilaporan oleh masyarakat, tetapi nyata-nyata mengancam ketentraman Perilaku MenyimpangMenurut Wilnes dalam bukunya yang berjudul Punishment and Reformation sebab-sebab penyimpangan atau kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikutFaktor subjektif adalah faktor yang berasal dariseseorang itu sendiri merupakan sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir. Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar lingkungan. Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi. Beberapa penyebab terjadinya perilaku menyimpang Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan yang ada di masyarakat. Seseorang yang tidak sanggup menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan itu terjadi akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna. Misalnya karena seseorang tumbuh dalam keluarga yang retak broken home. Apabila kedua orang tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan sempurna maka anak itu tidak akan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga. Proses belajar yang menyimpang. Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau melihat tayangan tentang perilaku menyimpang. Hal itu merupakan bentuk perilaku menyimpang yang disebabkan karena proses belajar yang menyimpang. Misalnya karier penjahat kelas kakap yang diawali dari kejahatan kecil-kecilan yang terus meningkat dan makin berani atau nekad merupakan bentuk proses belajar menyimpang. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial. Terjadinya ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial dapat mengakibatkan terjadinya perilaku yang menyimpang. Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapaisuatu tujuan seseorang tidak memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpang. Ikatan sosial yang berlainan. Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa kelompok. Jika pergaulan itu mempunyai pola-pola perilaku yang menyimpang, maka kemungkinan ia juga akan mencontoh pola-pola perilaku Perilaku Menyimpang Teori Pergaulan Berbeda Differential Association Teori ini dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland. Menurut teori ini, suatu penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang telah menyimpang terlebih dulu. Penyimpangan type ini diperoleh melalui proses alih budaya cultural transmission. Contoh perilaku siswa yang suka bolos sekolah. Perilaku tersebut dipelajarinya dengan melakukan pergaulan dengan orang-orang yang sering bolos sekolah. Melalui pergaulan itu ia mencoba untuk melakukan penyimpangan tersebut, sehingga menjadi pelaku perilaku menyimpang. Teori LabellingTeori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert. Menurut teori ini, seseorang menjadi penyimpang karena proses labelling yang diberikan masyarakat kepadanya. Maksudnya adalah pemberian julukan atau cap yang biasanya negatif kepada seseorang yang telah melakukan penyimpangan primer primary deviation. Contoh pencuri, penipu, pemabuk, dan sebagainya. Sebagai tanggapan terhadap cap itu, si pelaku penyimpangan kemudian mengidentifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangannya sehingga terjadi dengan penyimpangan sekunder secondary deviation. Alasannya adalah sudah terlanjur basah atau kepalang tanggung. Teori AnomieTeori ini dikemukakan oleh Robert Merton. Menurut teori ini, bahwa perilaku menyimpang adalah akibat dari adanya berbagai ketegangan dalam suatu struktur sosial sehingga ada individu-individu yang mengalami tekanan dan akhirnya berprilaku menyimpang. Teori KonflikTeori ini dikembangkan oleh penganut Teori Konflik Karl Marx. Para penganut teori ini berpandangan bahwa kejahatan terkait erat dengan perkembangan kapitalisme. Sehingga perilaku menyimpang diciptakan oleh kelompok kelompok berkuasa dalam masyarakat untuk melindungi kepentingan mereka sendiri. Pandangan ini juga mengatakan bahwa hukum merupakan cerminan kepentingan kelas yang berkuasa dan sistem peradilan pidana mencerminkan nilai dan kepentingan mereka. Teori SosialisasiTeori ini dikembangkan oleh Edwin H Sutherland. Teori ini berasumsi bahwa perilaku menyimpang adalah konsekuensi dari kemahiran dan penguasaan atas suatu sikap dan tindakan yang dipelajari dari norma-norma yang menyimpang. Teori Disorganisasi Sosial Teori yang didasarkan pada karya William I. Thomas dan Florian Znaniecki, bahwa teori Disorganisasi sosial berasumsi perilaku menyimpang terjadi karena dalam masyarakat itu terdapat organisasi sosial atau tatanan sosial yang tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Dengan demikian disorganisasi sosial adalah kekacauan Kasus Kontrol Sosial dan Perilaku Menyimpang di MasyarakatTindakan Kriminal penyimpangan sosial- Mantan Nara Pidana - Pukul WIB-Minggu, 18 Maret 2018Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan terhadap responden yang dulunya telah terjerat hal negative penyimpangan sosial yakni tindakan kriminal perampokan dan pembunuhan di masyarakat pada usia 13 tahun sekitar tahun 1982, yang melatarbelakanginya yaitu adanya perselingkuhan yang dilakukan oleh istrinya. Kami menyimpulkan bahwa responden tergolong dalam penyimpangan sosial yang berbentuk tindakan kriminal atau perilaku kejahatan crime yaitu tindakan yang telah melanggar aturan hukum tertulis dan mengancam keselamatan orang lain yang dikenakan sanksi pidana dengan upaya kontrol sosial cara represif dan dimensi cara pelaksanaannya secara persuasif, represif artinya upaya pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadinya pelanggaran sosial yang dilakukan untuk mengembalikan kedamaian dan ketertiban masyarakat seperti semula, sedangkan persuasif artinya upaya pengendalian sosial yang dilakukan dengan menekankan tindakan yang sifatnya mengajak atau membimbing masyarakat agar bersedia bertindak sesuai dengan norma yang berlaku dan dimensi pelaku dan sasarannya adalah pengendalian sosial yang dilakukan kelompok terhadap individu. Yang bertindak atau berperan penting sebagai pengendalian sosial kontrol sosial yang sesuai dengan responden ke-1, diantaranya aparat kepolisian, peradilan, tokoh keluarga istri. Adanya kesesuaian dalam Teori Konflik yang dikemukakan oleh Karl Marx. Menurut teori ini, bahwa kejahatan disebabkan oleh konflik perselingkungan yang dilakukan oleh istrinya. Sehingga responden bertindak kejahatan kriminal untuk melampiaskan kemarahannya. Pandangan ini juga mengatakan bahwa hukum merupakan cerminan kepentingan kelas yang berkuasa aparat kepolisian dan sistem peradilan pidana mencerminkan nilai dan kepentingan mereka DAFTAR PUSTAKANarwoko,J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan edisi keempat. Jakarta Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Baru Keempat. Jakarta Rajawali Bambang Suteng. 2006. Sosiologi untuk SMA Kelas X. Jakarta dkk. 2007. Sosiologi Untuk SMA kelas X Semester 2. Malang Gramedia Indotama AnakTunalaras (Klasifikasi, Karakteristik, dan Layanan Pendidikan) Oleh Muchlisin Riadi Mei 11, 2022. Anak tunalaras atau anak dengan kelainan perilaku sosial (tunasosial) adalah sebutan untuk individu yang terindikasi memiliki gangguan, hambatan atau berkelainan dalam hal mengontrol emosi dan perilaku sehingga kurang mampu dalam mematuhi AJJawaban yang tepat adalah A. Asosiasi Diferensial Teori Differential Association menurut Sutherland berpendapat bahwa penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda, penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. DIdalam soal dijelaskan bahwa individu belajar menyimpang dari lingkungan sekitarnya dan melihat individu lain menyimpang, sehingga teori perilaku yang seusai adalah asosiasi diferensial, dimana ia bersosialisasi dan menyatu dengan lingkungan yang diferensial berbeda dengan dirinya. Sehingga jawaban yang tepat adalah A. Asosiasi DiferensialYah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! Question2. SURVEY. 120 seconds. Report an issue. Q. Perhatikan gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat:: (1) Tindakan individu untuk mendapatkan respons dari individu lain. (2) Setiap individu berperan sesuai dengan status sosial dalam masyarakat. (3) Semua sumber produksi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Penyimpangan Sosial Jenis, Contoh, Bentuk, Teori, Ciri Dan Solusinya ā Salam jumpa! Kita bertemu kembali dengan mata pelajaran Sosiologi. Bagaimana keadaan Anda? Baik-baik saja bukan? Semoga Anda selalu dalam keadaan sehat walafiat! Dengan demikian Anda bisa mulai belajar. Pernahkah Anda sadari dalam kehidupan ini pasti kita pernah berkawan atau berteman? Dengan kata lain kita mesti bermasyarakat? Dalam mata pelajaran Sosiologi ini kita akan mendapatkan pengetahuan untuk berkawan dengan baik dan menjadi anggota masyarakat yang menyadari akan kewajiban, hak, status dan peranan yang kita miliki. Dalam bermasyarakat kita sering menemukan suatu keadaan atau kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang mulai tidak patuh pada aturan, tata tertib dan mengabaikan nilai dan norma. Itulah suatu keadaan atau kondisi yang disebut dengan istilah Penyimpangan Sosial. Sebagai warga masyarakat sudah selayaknya kalau kita punya niat untuk tidak berbuat hal seperti itu dan mau berusaha untuk turun tangan mengatasinya. Penyimpangan Sosial Penyimpangan sosial merupakan bentuk perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang tidak sesuai dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Bruce J. Cohen, ukuran yang menjadi dasar adanya penyimpangan bukan baik atau buruk, benar atau salah menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran norma dan nilai sosial suatu masyarakat. Perilaku menyimpang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kehidupan sosial dalam masyarakat. Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita alami atau kita lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun. Sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luas atau sempit tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan kehidupan dalam masyarakat. Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan deviation adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri conformity terhadap kehendak masyarakat. Definisi penyimpangan sosial James W. Van Der Zanden Penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi. Robert M. Z. Lawang Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang. Secara umum, Perilaku menyimpang merupakan semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang tersebut. Penyimpangan dalam suatu masyarakat tidak berarti ialah suatu penyimpangan dalam masyarakat lain karena adanya perbedaan standar atau ukuran tentang nilai dan norma. Bentuk Penyimpangan Sosial Penyimpangan Individu yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh Individu yang berlawanan dengan Norma. Penyimpangan ini biasanya dilakukan di lingkungan keluarga. Misalnya sesorang mencuri dilakukan sendiri. Penyimpangan kelompok yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok orang yang tunduk pada norma kelompoknya yang bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh kelompok yang melakukan penyimpangan adalah kelompok pengedar narkotika, sindikat penjahat atau mafia, pemberontak. Penyimpangan bersifat positif Penyimpangan ini terarah pada nilai sosial yang berlaku dan dianggap ideal dalam masyarakat dan mempunyai dampak yang bersifat positif. Cara yang dilakukan seolah-olah menyimpang dari norma padahal tidak. Contohnya adalah Bermunculan Wanita karier yang sejalan dengan emansipasi wanita, biro jodoh. Penyimpangan bersifat negatif Penyimpangan ini berwujud dalam tindakan yang mengarah pada nilai-nolai sosial yang dipandang rendah dan dianggap tercela dalam masayarakat. Contohnya pemerkosaan, pencurian, pembunuhan, perjudian dan pemakaian narkotika. Penyimpangan Primer merupakan penyimpangan sosial yang bersifat sementara dan biasanya tidak diulangi lagi. Seseorang yang melakukan penyimpangan ini masih diterima di masyarakat. Contoh orang yang melanggar lalu lintas dengan tidak membawa SIM dan perbuatannya itu tidak diulangi lagi, Orang yang belum membayar pajak. Penyimpangan Sekunder merupakan penyimpangan sosial yang nyata dan dilakukan secara berulang-ulang bahkan menjadi kebiasaan dan menunjukkan ciri khas suatu kelompok. Seseorang yang melakukan penyimpangan ini biasanya tidak akan diterima lagi di masyarakat. Contoh Pemabuk yang seringa mabuk-mabukan dipasar, di diskotik dll. untuk lebih memperjelas pengertian Anda tentang Penyimpangan Sosial, amatilah gambar berikut ini Dari gambar no. 1 s/d no. 5 diatas coba Anda jawab di kertas jawaban tersendiri, mengapa termasuk sebagai perilaku menyimpang. Diskusikan jawaban Anda dengan teman-temanmu! Teori penyimpangan sosial Teori Differential Association. Menurut pandangan teori ini, penyimpangan sosial bersumber pada pergaulan yang berbeda yang terjadi melalui proses alih budaya. Teori Labeling. Menurut teori ini seseorang menjadi menyimpang karena proses Labeling, penberian julukan, cap, etiket dan merek yang diberikan masyarakat secara menyimpang sehingga menyebabkan seseorang melakukan penyimpangan sosial. Teori Merton. Teori penyimpangan ini bersumber dari struktur sosial. Menurut Merton terjadinya perilaku menyimpang itu sebagai bentuk adabtasi terhadap situasi tertentu. Teori Fungsi Durkheim. Bahwa kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak mungkin terjadi karena setiap orang berbeda satu sama lainnya tergantung faktor keturunan, lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Menurut Durkheim kejahatan itu perlu, agar moralitas dan hukum itu berkembang secara formal. Teori konflik. Karl Mark, mengemukakan bahwa kejahatan erat terkait dengan perkembangan kapitalisme. Menurtu teori ini apa yang merupakan perilaku menyimpang hanya dalam pandangan kelas yang berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka. Dengan demikian, peradilan pidana pun lebih memihak pada kepentingan mereka. Oleh sebab itu, orang yang dianggap melakukan kejahatan dan terkena hukuman pidana umumnya berasal dari kalangan rakyat miskin. Penyebab penyimpangan Sosial Latar Belakang/sebab-sebab terjadinya penyimpangan Sosial Proses sosialisasi yang tidak sempurna atau tidak berhasil karena seseorang mengalami kesulitan dalam hal komunikasi ketika bersosialisasi. Artinya individu tersebut tidak mampu mendalami norma- norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan juga dapat terjadi apabila seseorang sejak masih kecil mengamati bahkan meniru perilaku menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang dewasa. Terbentuknya perilaku menyimpang juga merupakan hasil sosialisasi nilai sub kebudayaan menyimpang yang di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi dan faktor agama. Contoh karena kekurangan biaya seorang pelajar mencuri dan seseorang yang tidak memiliki dasar agama hidupnya tanpa arah dan tujuan. Faktor Penyimpangan Sosial Menurut James W. Van Der Zanden Faktor-faktor penyimpangan sosial adalah sebagai berikut Longgar/tidaknya nilai dan norma. Ukuran perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik buruk atau benar salah menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran longgar tidaknya norma dan nilai sosial suatu masyarakat. Norma dan nilai sosial masyarakat yang satu berbeda dengan norma dan nilai sosial masyarakat yang lain. Misalnya kumpul kebo di Indonesia dianggap penyimpangan, di masyarakat barat merupakan hal yang biasa dan wajar. Sosialisasi yang tidak sempurna. Di masyarakat sering terjadi proses sosialisasi yang tidak sempurna, sehingga menimbulkan perilaku menyimpang. Contoh di masyarakat seorang pemimpin idealnya bertindak sebagai panutan atau pedoman, menjadi teladan namun kadangkala terjadi pemimpin justru memberi contoh yang salah, seperti melakukan KKN. Karena masyarakat mentolerir tindakan tersebut maka terjadilah tindak perilaku menyimpang. Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang. Perilaku menyimpang terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai sub kebudayaan yang menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan/ pada umumnya. Contoh Masyarakat yang tinggal di lingkungan kumuh, masalah etika dan estetika kurang diperhatikan, karena umumnya mereka sibuk dengan usaha memenuhi kebutuhan hidup yang pokok makan, sering cekcok, mengeluarkan kata-kata kotor, buang sampah sembarangan dsb. Hal itu oleh masyarakat umum dianggap perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang disebabkan oleh faktor-faktor Biologis Misalnya orang yang lahir sebagai pencopet atau pembangkang. Ia membuat penjelasan mengenai āsi penjahat yang sejak lahirā. Berdasarkan ciri-ciri tertentu orang bisa diidentifikasi menjadi penjahat atau tidak. Ciri- ciri fisik tersebut antara lain bentuk muka, kedua alis yang menyambung menjadi satu dan sebagainya. Psikologis Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian retak atau kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan. Dapat juga karena pengalaman traumatis yang dialami seseorang. Sosiologis Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada kaitannya dengan sosialisasi yang kurang tepat. Individu tidak dapat menyerap norma-norma kultural budayanya atau individu yang menyimpang harus belajar bagaimana melakukan penyimpangan. Penyimpangan Individual Individual Deviation Penyimpangan individual merupakan penvimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudavaan yang telah mapan. Penyimpangan ini disebabkan oleh kelainan jiwa seseorang atau karena perilaku yang jahat/tindak kriminalitas. Penyimpangan yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dapat dibagi menjadi beberapa hal, antara lain Tidak patuh nasihat orang tua agar mengubah pendirian yang kurang baik, penyimpangannya disebut pembandel. Tidak taat kepada peringatan orang-orang yang berwenang di lingkungannya, penyimpangannya disebut pembangkang. Melanggar norma-norma umum yang berlaku, penyimpangannya disebut pelanggar. Mengabaikan norma-norma umum, menimbulkan rasa tidak aman/tertib, kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya, penyimpangannya disebut perusuh atau penjahat. Apakah Anda pernah melakukan penyimpangan individual? Semoga tidak! Namun kadang kala karena kekhilafan kita sebagai manusia biasa penyimpangan individual itu pernah kita lakukan. Bagaimana kalau hal itu terjadi? Tentu Anda akan minta maaf pada lingkungan Anda dan berjanji untuk tidak mengulangi kembali perbuatan itu, bukan? Marilah kita lanjutkan kembali belajarnya! Kategori Penyimpangan Individual Yang termasuk dalam tindak penyimpangan individual antara lain Penyalahgunaan narkoba Merupakan bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan agama. Contoh pemakaian obat terlarang/narkoba antara lain Narkotika candu, ganja, putau Psikotropika ectassy, magadon, amphetamin Proses sosialisasi yang tidak sempurna. Apabila seseorang dalam kehidupannya mengalami sosialisasi yang tidak sempurna, maka akan muncul penyimpangan pada perilakunya. Contohnya seseorang menjadi pencuri karena terbentuk oleh lingkungannya yang banyak melakukan tidak ketidakjujuran, pelanggaran, pencurian dan sebagainya. Pelacuran Pelacuran dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan menyerahkan diri kepada umum untuk dapat melakukan perbuatan sexual dengan mendapatkan upah. Pelacuran lebih disebabkan oleh tidak masaknya jiwa seseorang atau pola kepribadiannya yang tidak seimbang. Contoh seseorang menjadi pelacur karena mengalami masalah ekonomi, keluarga dsb. Penvimpangan seksual Adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan seseorang. Beberapa jenis penyimpangan seksual Lesbianisme dan Homosexual Sodomi Transvestitisme Sadisme Pedophilia Perzinahan Kumpul kebo Tindak kejahatan/kriminal Tindakan yang bertentangan dengan norma hukum, sosial dan agama. Yang termasuk ke dalam tindak kriminal antara lain pencurian, penipuan, penganiayaan, pembunuhan, perampokan dan pemerkosaan. Gaya hidup Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari perilaku umum atau biasanya. Penyimpangan ini antara lain Sikap arogansi Kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti kepandaian, kekuasaan, kekayaan dsb. Sikap eksentrik Perbuatan yang menyimpang dari biasanya, sehingga dianggap aneh, misalnya laki-laki beranting di telinga, rambut gondrong dsb. Bagaimana, apakah Anda telah paham seluruh kategori penyimpangan individual? Semoga. Namun bila ada yang sulit catatlah hal-hal yang belum Anda pahami tersebut sebagai bahan diskusi atau pertanyaan pada saat tatap muka. Dengan demikian kita bisa melanjutkan belajarnya dengan bahasan penyimpangan kolektif berikut ini Penyimpangan Kolektif Group Deviation Penyimpangan kolektif yaitu penyimpangan yang dilakukan secara bersama- sama atau secara berkelompok. Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang beraksi secara bersama-sama kolektif. Mereka patuh pada norma kelompoknya yang kuat dan biasanya bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan yang dilakukan kelompok, umumnya sebagai akibat pengaruh pergaulan/teman. Kesatuan dan persatuan dalam kelompok dapat memaksa seseorang ikut dalam kejahatan kelompok, supaya jangan disingkirkan dari kelompoknya. Penyimpangan yang dilakukan secara kelompok/kolektif antara lain Kenakalan remaja Karena keinginan membuktikan keberanian dalam melakukan hal-hal yang dianggap bergengsi, sekelompok orang melakukan tindakan-tindakan menyerempet bahaya, misalnya kebut-kebutan, membentuk geng-geng yang membuat onar dsb. Tawuran/perkelahian pelajar Perkelahian antar pelajar termasuk jenis kenakalan remaja yang pada umumnya terjadi di kota-kota besar sebagai akibat kompleknya kehidupan di kota besar. Demikian juga tawuran yang terjadi antar kelompok/etnis/warga yang akhir-akhir ini sering muncul. Tujuan perkelahian bukan untuk mencapai nilai yang positif, melainkan sekedar untuk balas dendam atau pamer kekuatan/unjuk kemampuan. Penyimpangan kebudayaan Karena ketidakmampuan menyerap norma-norma kebudayaan kedalam kepribadian masing-masing individu dalam kelompok maka dapat terjadi pelanggaran terhadap norma-norma budayanya. Contoh tradisi yang mewajibkan mas kawin yang tinggi dalam masyarakat tradisional banyak ditentang karena tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman. Dampak Penyimpangan Sosial Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Diri Sendiri/ Individu Seseorang yang melakukan tindak penyimpangan oleh masyarakat akan dicap sebagai penyimpang devian. Sebagai tolok ukur menyim- pang atau tidaknya suatu perilaku ditentukan oleh norma-norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Setiap tindakan yang bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat akan dianggap sebagai penyimpangan dan harus ditolak. Akibat tidak diterimanya/ditolak perilaku individu yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat, maka berdampaklah bagi si individu tersebut hal-hal sebagai berikut Terkucil Umumnya dialami oleh pelaku penyimpangan individual, antara lain pelaku penyalahgunaan narkoba, penyimpangan seksual, tindak kejahatan/kriminal. Pengucilan kepada pelaku penyimpangan dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan supaya pelaku penyimpangan menyadari kesalahannya dan tindak penyimpangannya tidak menulari anggota masyarakat yang lain. Pengucilan dalam berbagai bidang, antara lain hukum, adat/budaya dan agama. Pengucilan secara hukum, melalui penjara, kurungan, dsb. Pengucilan melalui agama, pada agama tertentu contohnya Katolik ada hak-hak tertentu yang tidak boleh diterima oleh si pelaku penyimpangan, misalnya tidak boleh menerima sakramen tertentu bilamana seseorang melakukan tindakan penyimpangan berdosa. Terganggunva perkembangan jiwa Secara umum pelaku penyimpangan sosial akan tertekan secara psikologis karena ditolak oleh masyarakat. Baik penyimpangan ringan maupun penyimpangan berat akan berdampak pada terganggunya perkembangan mental atau jiwanya, terlebih-lebih pada penyimpangan yang memang diakibatkan dan yang mempunyai sasaran pada jaringan otaknya, misalnya pada pelaku penyalahgunaan narkoba dan kelainan seksual. Rasa bersalah Sebagai manusia yang merupakan mahluk yang berakal budi, mustahil seorang pelaku tindak penyimpangan tidak pernah merasa malu, merasa bersalah bahkan merasa menyesal telah melanggar nilai-nilai dan norma masyarakatnya. Sekecil apapun rasa bersalah itu pasti akan muncul karena tindak penyimpangan tersebut telah merugikan orang lain, hilangnya harta benda bahkan nyawa. Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok Seorang pelaku penyimpangan senantiasa berusaha mencari kawan yang sama untuk bergaul bersama, dengan tujuan supaya mendapatkan temanā. Lama- kelamaan berkumpullah berbagai individu pelaku penyimpangan menjadi penyimpangan kelompok, akhirnya bermuara kepada penentangan terhadap norma masyarakat. Dampak yang ditimbulkan selain terhadap individu juga terhadap kelompok/masyarakat. Dampak apa saja yang muncul akibat adanya tindak penyimpangan terhadap kelompok masyarakat? Marilah kita bahas Kriminalitas Tindak kejahatan, tindak kekerasan seorang kadangkala hasil penularan seorang individu lain, sehingga tindak kejahatan akan muncul berkelompok dalam masyarakat. Contoh seorang residivis dalam penjara akan mendapatkan kawan sesama penjahat, sehingga sekeluarnya dari penjara akan membentuk kelompok penjahatā, sehingga dalam masyarakat muncullah kriminalitas-kriminalitas baru. Teraanaaunva keseimbangan sosial Robert K. Merton mengemukakan teori yang menjelaskan bahwa perilaku menyimpang itu merupakan penyimpangan melalui struktur sosial. Karena masyarakat merupakan struktur sosial, maka tindak penyimpangan pasti akan berdampak terhadap masyarakat yang akan mengganggu keseimbangan sosialnya. Contoh pemberontakan, pecandu obat bius, gelandangan, pemabuk dsb. Pudarnya nilai dan norma Karena pelaku penyimpangan tidak mendapatkan sangsi yang tegas dan jelas, maka muncullah sikap apatis pada pelaksanaan nilai-nilai dan norma dalam masyarakat. Sehingga nilai dan norma menjadi pudar kewibawaannya untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat. Juga karena pengaruh globalisasi di bidang informasi dan hiburan memudahkan masuknya pengaruh asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia mampu memudarkan nilai dan norma, karena tindak penyimpangan sebagai eksesnya. Contoh karena pengaruh film-film luar yang mempertontonkan tindak penyimpangan yang dianggap hal yang wajar disana, akan mampu menimbulkan orang yang tidak percaya lagi pada nilai dan norma di Indonesia. Solusi Cara Mengatasi Penyimpangan Sosial USAHA MENGANTISIPASI DAN MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan Sosial Antisipasi adala usaha sadar yang berupa sikap, perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang melaui langkah-langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi. Jadi sebelum tindak penyimpangan terjadi atau akan terjadi seseorang telah siap dengan berbagai perisaiā untuk menghadapinya. Upaya mengantisipasi tersebut melalui Penanaman nilai dan norma yang kuat Penanaman nilai dan norma pada seseorang individu melalui proses sosialisasi. Adapun tujuan proses sosialisasi antara lain sebagai berikut pembentukan konsep diri pengembangan keterampilan pengendalian diri pelatihan komunikasi pembiasaan aturan. Dengan melihat tujuan sosialisasi tersebut jelas ada penanaman nilai dan norma. Apabila tujuan sosialisasi tersebut terpenuhi pada seseorang individu dengan ideal, niscaya tindak penyimpangan tidak akan dilakukan oleh si individu tersebut. Pelaksanaan Peraturan Yang Konsisten Segala bentuk peraturan yang dikeluarkan pada hakekatnya adalah usaha mencegah adanya tindak penyimpangan, sekaligus juga sebagai sarana/alat penindak laku penyimpangan. Namun apabila peraturan-peraturan yang dikeluarkan tidak konsisten justru akan dapat menimbulkan tindak penyimpangan. Apa yang dimaksud dengan konsisten? Konsisten adalah satu dan lainnya saling berhubungan dan tidak bertentangan atau apa yang disebut dengan ajeg. Berkepribadian Kuat dan Teguh Apa yang dimaksud dengan Kepribadian? Menurut Theodore M. Newcomb kepribadian adalah Kebiasaan, sikap-sikap dan lain-lain, sifat yang khas yang dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Seseorang disebut berkepribadian, apabila seseorang tersebut siap memberi jawaban dan tanggapan positif atas suatu keadaan. Apabila seseorang berkepribadian teguh ia akan mempunyai sikap yang melatarbelakangi semua tindakannya. Dengan demikian ia akan mempunyai pola pikir, pola perilaku, pola interaksi yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakatnya. Keluarga Merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian seorang anak. Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila ia lahir dan tumbuh berkembang dalam lingkungan keluarga yang baik begitu sebaliknya. Lingkungan Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermain. Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang untuk melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal dalam lingkungan tempat tinggal yang baik, warganya taat dalm melakukan ibadah agama dan melakukan perbuatan2 yang baik maka keadaan ini akan mempengaruhi kepribadian seseorang menjadi baik sehingga terhindar dari penyimpangan sosial begitu sebaliknya. Media Media Massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah sosialisasi yang dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan agar tidak terpengaruh akibat media massa adalah apabila kamu ingin menonton acara di televisi pilih acara yang bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa pengaruh tidak baik. Sebelum kita menemui penyimpangan sosial terjadi dalam masyarakat, secara pribadi individu hendaklah sudah berupaya mengantisipasinya. Namun, apabila penyimpangan sosial terjadi juga, kita masing-masing berusaha untuk mengatasinya. Langkah-langkah apa yang dapat kita lakukan? Sanksi yang tegas Apa itu sanksi? Sanksi yaitu persetujuan atau penolakan terhadap perilaku tertentu. Persetujuan adalah sanksi positif, sedangkan penolakan adalah sanksi negatif yang mencakup pemulihan keadaan, pemenuhan keadaan dan hukuman. Sanksi diperlukan untuk menjamin tercapainya tujuan dan dipatuhinya norma-norma. Pada pelaku penyimpangan sudah selayaknya mendapatkan sanksi yang tegas, yang berupa hukuman yang tegas sesuai dengan undang-undang yang berlaku demi pemulihan keadaan masyarakat untuk tertib dan teratur kembali. Penyuluhan ā penyuluhan Melalui jalur penyuluhan, penataran ataupun diskusi-diskusi dapat disampaikan kepada masyarakat penyadaran kembali pelaksanaan nilai, norma dan peraturan yang berlaku. Kepada pelaku penyimpangan sosial kesadaran kembali untuk berlaku sesuai dengan nilai, norma dan peraturan yang berlaku yang telah dilanggarnya, harus melalui penyuluhan secara terus menerus dan berkesinambungan. Terlebih-lebih pada pelaku tindak kejahatan/ kriminal. Peran lembaga-lembaga agama, kepolisian, pengadilan, Lembaga Permasyarakatan LP sangat diharapkan untuk mengadakan penyuluhan- penyuluhan tersebut. Rehabilitasi sosial Untuk mengembalikan peranan dan status pelaku penyimpangan ke dalam masyarakat kembali seperti keadaan sebelum penyimpangan terjadi, itulah yang dimaksud dengan Rehabilitasi. Panti-panti rehabilitasi sosial sangat dibutuhkan untuk pelaku penyimpangan tertentu, misalnya Panti Rehabilitasi Anak Nakal, Pecandu Narkoba, Wanita Tuna Susila dsb. Sikap Yang Cocok Dalam Menghadapi Penyimpangan Sosial Dalam menghadapi baik sebelum maupun sesudah terjadinya penyimpangan sosial kita perlu bersikap. Sikap-sikap apa saja yang dapat kita perbuat? Tidak mudah terpengaruh Masih ingat dengan kepribadian? Asal kita punya kepribadian yang kuat dan teguh niscaya kita tidak mudah atau gampang terpengaruh pada hal-hal yang tidak baik atau menyimpang. Seandainya setiap insan/individu masing-masing mempunyai kepribadian yang matang, maka pengaruh buruk tidak akan bisa membuatnya berperilaku menyimpang, dunia ini akan damai, tenang dan tentram. Semoga! Berpikir positif Positive Thinking egala sesuatu yang kita pikirkan hendaknya mengenai hal-hal yang baik- baik saja positif. Dengan berpikir positif maka kita akan berperilaku dan berbuat hal yang positif pula. Penyimpangan sosial tidak akan muncul dari individu-individu yang berpikir positif positive thinking. Kepada pelaku tindak penyimpangan kita juga harus mampu menunjukkan sikap positive thinking, sehingga pelaku penyimpangan tersebut akan mampu dan mau meneladani kita, yang pada akhirnya dia akan tidak lagi berperilaku menyimpang. Menahan diri dari Arogansi dan Sikap Eksentrik Tanpa adanya kesombongan dan menonjolkan sifat unik/eksentrik kita, maka tindakan/pelaku penyimpangan tidak akan muncul. Kenapa? Karena apabila kita memiliki dua sikap tersebut akan menimbulkan tindakan penyimpangan serta pelaku penyimpang yang lain akan merasa dirinya tersaingi sehingga ia akan berbuat lagi penyimpangan demi penyimpangan. Pemahaman usaha mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan sosial telah berakhir. Kami harap Anda sudah mengerti dan paham betul. Guna lebih memperdalam pemahaman Anda, marilah kita cari contoh-contoh konkritnya, dari masing-masing upaya mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan sosial dari dalam tabel berikut ini sebelum Anda mengerjakan tugas-tugas. TABEL CONTOH DAN BENTUK PENYIMPANGAN DALAM MENGANTISIPASI DAN MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL UPAYA HAL CONTOH NYATA BENTUK PENYIMPANGAN 1. Penanaman nilai dan norma a. dilarang merokok b. pendidikan seks c. pendidikan agama a. penyalahgunaan narkoba b. seks pra nikah c. tindak kejahatan/kriminal Mengantisipasi 2. Pelaksanaan peraturan yang a. aturan keluarga b. tata tertib sekolah a. kenakalan remaja, kriminal konsisten c. undana-undana yg berlaku mis, UU tahun 1976 b. kenakalan remaja, perkela- hian pelajar, bolos c. penyalahgunaan narkoba 3. Berkepribadian kuat dan teauh a. kebiasaan baik b. sikap terpuji c. mandiri a. kriminal, penyimpangan perilaku b. kenakalan remaja, tawuran c. mabuk-mabukan, phobia 1. Sanksi yang tegas a. dibuang dari adat/ keluarga b. dikeluarkan dari sekolah c. penjara/kurungan a. gaya hidup, sosialisasi tidak sempurna b. kenakalan remaja, tawuran c. kriminal Mengatasi 2. Penyuluhan- a. penyuluhan narkoba a. penyalahgunaan narkoba penyuluhan b. pembinaan di LP rutan c. diskusi kenakalan remaja b. kriminal c. kenakalan remaja, tawuran, mabuk-mabukan 3. Rehabilitasi sosial a. Parmadisiwi, RSKO b. Panti wanita nakal c. Panti rehabilitasi anak nakal a. penyalahgunaan narkoba b. pelacuran c. kenakalan remaja Ciri Penyimpangan Sosial Menurut Paul B. Horton penyimpangan sosial mmepunyai ciri-ciri nya yaitu sebagai berikut 1. Penyimpangan harus dapat didefinisikan Perilaku dikatakan menyimpang atau tidak harus dapat dinilai berdasarkan kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya. 2. Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak Perilaku menyimpang tidak selamanya negatif, adakalanya penyimpangan dapat diterima masyarakat, misalnya wanita karier. Adapun pembunuhan dan perampokan adalah penyimpangan sosial yang ditolak masyarakat. 3. Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak Semua orang pernah melakukan suatu penyimpangan sosial, tetapi pada batas-batas tertentu yang sifatnya relatif untuk semua orang. Dikatakan relatif karena perbedaannya hanya pada frekuensi dan kadar penyimpangan. Jadi secara umum, penyimpangan yang dilakukan setiap orang cenderung relatif. Bahkan orang yang sudah melakukan penyimpangan mutlak lambat laun harus berkompromi dengan lingkungannya. 4. Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal Budaya ideal merupakan segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Akan tetapi pada suatu kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh terhadap segenap peraturan resmi tersebut karena antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu terjadi kesenjangan. Artinya, peraturan yang sudah menjadi pengetahuan umum dalam kenyataan kehidupan sehari-hari cenderung banyak dilanggar. 5. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan Norma penghindaran ialah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka, tanpa harus menentang suatu nilai-nilai tata kelakukan secara norma-norma penghindaran adalah bentuk penyimpangan perilaku yang sifatnya setengah melembaga. 6. Penyimpangan sosial bersifat adaptif menyesuaikan Penyimpangan sosial tidak selamanya menjadi ancaman karena kadang-kadang bisa dianggap sebagai alat pemikiran stabilitas sosial. Jenis Penyimpangan Sosial 1. Jenis-Jenis Penyimpangan Sosial Berdasarkan Kekerapananya Penyimpangan Sosial Primer yaitu penyimpangan yang sifatnya sementara temporer. Orang yang melakukannya masih tetap bisa diterima oleh kelompok sosialnya karena tidak terus menerus melanggar aturan. Seperti biasanya melanggar rambu lalu lintas atau pernah meminum minuman keras di suatu pesta. Penyimapangan Sosial Sekunder yaitu penyimpangan sosial yang dilakukan oleh pelakunya secara terus menerus meskipun sudah diberikan sanksi-sanksi. Oleh sebab itu, setiap pelaku secara umum dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang. Seperti, seseorang yang setiap hari minum minuman keras, siswa SMA/MA yang terus menyontek teman kelasnya. 2. Jenis-Jenis Penyimpangan Sosial Berdasarkan Jumlah Orang Yang Terlibat Penyimpangan Individu yaitu suatu penyimpangan yang dilakukan sendiri tanpa dengan orang lain. Hanya satu individu saja yang melakukan belawanan dengan norma-norma yang berlaku. Penyimpangan Kelompok yaitu suatu penyimpangan yang terjadi bila individu perilaku menyimpang tersebut dilakukan secara bersama-sama di suatu kelompok tertentu. 3. Jenis-Jenis Penyimpangan Sosial Berdasarkan Sifatnya Penyimpangan Bersifat Negatif yaitu suatu penyimpangan sosial yang berwujud dari tindakan ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan tercela karena tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Penyimpangan Bersifat Positif yaitu suatu penyimpangan sosial yang mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial karena dianggap ideal dalam masyarakat. Contoh Penyimpangan Sosial Tindakan kriminal Kriminalitas yaitu bagian yang tidak bisa terpisahkan dari masyarakat. Semakin hari semakin meningkat, baik dari segi kualitas ataupun dari segi kuantitasnya. Kriminalitas sebenarnya bukan semata-mata bawaan dari sejak lahir, melainkan dapat terjadi karena sifatnya kondisional. Kondisi yang mendorong seseorang melakukan tindakan kriminal yaitu sebagai berikut Keadaan ekonomi nya yang tidak teratur Karna tingginya angka pengangguran Karena timbulnya kecemburuan sosial Karena rasa ingin cepat menyelesaikan masalah DAFTAR PUSTAKA Dra. Kun Maryati & Juju Suryawati Sosiologi jilid I untuk SMU kelas 2, Esis, Jakarta, 2001. Drs. Laurent Widyasusanto, Penuntun Belajar Sosiologi jilid 1 untuk SMU, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1996. Drs. Lukman Hakim & Dra. E. J. Ningsih, Sosiologi untuk SMU kelas 2, PT. Grafindo Media Pratama, Jakarta, 1997. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, CV Rajawali, Jakarta, 1984. Mohamad Anwar, Pegangan Sosiologi untuk kelas 2 SMU, Armico, Bandung, 1999. M. Sitorus, Berkenalan Dengan Sosiologi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000. Kusmono Hadi, Sudjarwati, Andi Mulya, Sosiologi Suatu Pendekatan-Baru, Piranti, Jakarta, 2002. Itulah ulasannya Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan Terima kasih. Baca juga refrensi artikel terkaitnya disini Pengertian Dan Faktor Penyebab terjadinya Kesenjangan Sosial Beserta Cara Mengatasinya Terlengkap Pengertian Dan Faktor Terjadinya Interaksi Sosial Terlengkap Pengertian Dan Sifat Pengendalian Sosial Terlengkap Pengertian Dan Karakteristik Perubahan Sosial Menurut Para Ahli Pengertian, Macam Dan Faktor Penyebab Konflik Sosial Beserta Dampaknya Terlengkap Jenis Pengendalian Sosial Beserta Penjelasannya Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Adanyakasus penyimpangan sosial juga bisa menjadi penyebab munculnya tindakan yang tidak sesuai dari seorang individu. Ini karena contoh penyimpangan sosial tersebut justru ditiru oleh individu lain, khususnya anak kecil. Berikut adalah penyebab terjadinya penyimpangan sosial di beberapa lingkungan, yang dilansir dari laman studylecturenotes.com: Ilustrasi penyimpangan sosial - Penyimpangan sosial termasuk dalam perilaku menyimpang. Penyimpangan merupakan perilaku sejumlah besar orang yang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Diambil dari buku Roots of Wisdom Inti Kebijakan 2011 karya Zicheng Hong, ada beberapa ahli yang mengartikan perilaku MZ Lawang mengatakan perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam masyarakat. Serta menimbulkan usaha dari yang berwenang dalam sistem untuk memperbaiki perilaku menyimpang. Menurut Paul B Horton, perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau juga Pencegahan Perilaku Menyimpang pada Mahasiswa Teori-teori penyimpangan Teori yang bisa menjelaskan mengapa seseorang melakukan penyimpangan adalah sebagai berikut 1. Teori differentian assosiation Menurut Edwin H Sutherland, penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Seseorang mempelajari perilaku menyimpang melalui pergaulan, misalnya penggunaan narkoba. 2. Teori labeling Menurut Edwin M Lemett, seseorang menjadi menyimpang karena proses labeling, julukan, atau cap yang diberikan masyarakat. Labeling dapat mendorong orang ke arah dunia penyimpangan.Notoatmodjo,2003) Sedangkan tindak pencucian uang merupakan sebuah penyimpangan perilaku individu. Menurut Robert M.Z. Lawang, bahwa penyimpangan merupakan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku umum dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak yang berwajib untuk memerbaiki perilaku yang menyimpang tersebut.Desember 22nd, 2015 by putri novitasari Leave a reply Ā» A. Perilaku Menyimpang Fenomena perilaku menyimpang dalam kehidupan bermasyarakat memang menarik untuk dibicarakan. Sisi yang menarik bukan saja karena pemberitaan tentang berbagai perilaku manusia yang ganjil itu dapat mendongkrak media massa dan ratting dari suatu mata acara di stasiun televisi, tetapi juga karena tindakan-tindakan menyimpang dianggap dapat mengganggu ketertiban masyarakat. Perilaku menyimpang adalah perilaku dari para warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan atau norma sosial yang berlaku. Menurut MZ. Lawang, perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dari sistem sosial dan mneimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang. Menurut Paul B. Horton Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat. Antropologi juga mempelajari perilaku menyimpang karena orang-orang yang berperilaku menyimpang cenderung mengabaikan nilai-nilai budaya kelompok atau masyarakatnya. Melalui nilai-nilai budaya maka akan diketahui karakteristik, tata aturan, dan kaidah-kaidah yang ada dalam kehidupan suatu masyarakat. Dengan demikian akan diketahui pula berbagai perilaku spesifik dari masing-masing kelompok dan berbagai perbedaan berperilaku di antara anggota-anggota masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk memahami āpenyimpanganā perilaku yang dilakukan oleh etnis atau kultur tertentu. B. Rangkaian Kejadian yang Menyebabkan Seseorang Melakukan Penyimpangan 1. Penyimpangan Primer Rangkaian pengalaman atau karier menyimpang seseorang dimulai dari penyimpangan-penyimpangan kecil yang mungkin tidak disadarinya. Jenis penyimpangan semacam itu disebut dengan penyimpangan primer. Penyimpangan jenis ini dialami oleh seseorang mana kala ia belum memiliki konsep sebagai penyimpang atau tidak menyadari jika perilakunya menyimpang. Bentuk penyimpangan primer ini biasanya dialami oleh seseorang yang tidak menyadari bahwa perilakunya dapat menjurus ke arah penyimpangan yang lebih berat. Sekelompok anak yang mengambil mangga dari pohon milik tetangga tanpa meminta izin terlebih dulu pada pemiliknya dianggap sebagai bagian dari kenakalan biasa, bukan suatu bentuk pencurian. Sepasang remaja yang sedang berpacaran dianggap tidak menyimpang sepanjang mereka tidak melakukan hubungan seks pranikah. 2. Penyimpangan Sekunder Penyimpangan yang lebih berat akan terjadi apabila seseorang sudah sampai pada tahap penyimpangan sekunder. Yaitu, suatu tindakan menyimpang yang berkembang ketika perilaku dari si penyimpang itu mendapat penguatan melalui keterlibatannya dengan orang atua kelompok yang juga menyimpang. Bentuk penyimpangan sekunder itu juga berasal dari hasil penguatan penyimpangan primer. Jadi, misalnya pada sekelompok anak yang menganggap mencuri mangga milik tetangga itu merupakan tindakan kenakalan biasa, dan mereka melakukan kegiatan itu berkali-kali hingga usia remaja dan yang dicuri tidak saja buah mangga tetangga, tetapi juga barang-barang berharga lainnya, maka tindakan negatif itu lama kelamaan menjadikan dirinya sebagai pencuri kelas kakap. Apalagi jika masyarakat membiarkan tindakan itu tanpa melakukan kontrol sosial atau memberi hukuman berat terhadap perilaku mereka. Demikian pula bila sepasang remaja yang sedang berpacaran dan terseret arus pergaulan bebas, menghalalkan hubungan seks pranikah, maka ada kecenderungan kuat, entah itu pada pihak perempuan maupun laki-lakinya, lebih mudah masuk ke dalam dunia prostitusi. C. Sub Kebudayaan Menyimpang Perilaku menyimpang tidak saja dilakukan secara perorangan tapi tak jarang juga dilakukan secara berkelompok. Penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok disebut dengan sub kebudayaan menyimpang. Sub kebudayaan adalah sekumpulan norma, nilai, kepercayaan, kebiasaan, atau gaya hidup yang berbeda dari kultur dominan. Contoh sederhana yang dapat menunjukkan keberadaan berbagai sub kebudayaan adalah dalam dunia seni lukis. Para seniman yang beraliran ekspresionis memiliki keunikan tersendiri dalam menuangkan ide dan gaya lukisannya dibandingkan dengan pelukis yang beraliran naturalis. Bila pelukis naturalis lebih senang menggambar benda atau keadaan sesuai dengan aslinya, maka para penganut ekspresionis cenderung menggambarkan sesuatu menurut persepsi sang pelukis dan terkadang hasil lukisannya terkesan tak dimengerti orang lain. D. Teori Perilaku Menyimpang Anomie Teori anomie berasumsi bahwa penyimpangan adalah akibat dari adanya berbagai ketegangan dalam suatu struktur sosial sehingga ada individu-individu yang mengalami tekanan akhirnya menjadi menyimpang. Pandangan tersebut dikemukakan oleh Robert Merton pada sekitar tahun 1930-an. 2. Teori Sosialisasi Teori ini menyebutkan bahwa penyimpangan perilaku adalah hasil dari proses belajar. Salah seorang ahli teori belajar yang banyak dikutip tulisannya adalah Edwin H. Sutherland. Ia menamakan teorinya dengan Asosiasi Diferensial. Menurut Sutherland, penyimpangan adalah konsekuensi dari kemahiran dan penguasaan atas suatu sikap atau tindakan yang dipelajari dari norma-norma yang menyimpang, terutama dari sub kebudayaan atau di antara teman-teman sebaya yang menyimpang. 3. Teori Labeling Teori labeling menjelaskan penyimpangan terutama ketika perilaku itu sudah sampai pada tahap penyimpangan sekunder. Analisis tentang pemberian cap itu dipusatkan pada reaksi orang lain. Artinya ada orang-orang yang memberi definisi, julukan, atau pemberi label pada individu-individu atau tindakan yang menurut penilaian orang tersebut adalah negatif. Seseorang yang melakukan perilaku menyimpang berulang-ulang, di cap oleh masyarakat sekitar karena sering melakukan penyimpangan sosial. 4. Teori Kontrol Ide utama di belakang teori kontrol adalah bahwa penyimpangan merupakan hasil dari kekosongan kontrol atau pengendalian sosial. Teori ini dibangun atas dasar pandangan bahwa setiap manusia cenderung tidak patuh pada hukum atau memiliki dorongan untuk melakukan pelanggaran hukum. Oleh sebab itu para ahli teori kontrol menilai perilaku menyimpang adalah konsekuensi logis dari kegagalan seseorang untuk menaati hukum. 5. Teori Konflik Teori konflik lebih menitik beratkan analisisnya pada asal-usul terciptanya suatu aturan atau tertib sosial. Teori ini tidak bertujuan untuk menganalisis asal-usul terjadinya pelanggaran peratutan atau latar belakang seseorang berperilaku menyimpang. Perspektif konflik lebih menekankan sifat pluralistik dari masyarakat dan ketidakseimbangan distribusi kekuasaan yang terjadi di antara berbagai kelompoknya. Karena kekuasaan yang dimiliki oleh kelompok-kelompok elite, maka kelompok-kelompok itu juga memiliki kekuasaan untuk menciptakan peraturan, khususnya hukum yang dapat melayani kepentingan-kepentingan mereka. Sumber Dwi Narwoko, J., dan Suyanto, Bagong. 2011. Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Jakarta Kencana. Previous Entry Materi Antropologi Kelas X Bab 3 Internalisasi Nilai-Nilai Budaya dalam Pembentukan Kepribadian dan Karakter Next Entry Ulasan Akhir 10 Blog Sejawat Individuakan melakukan tindakan sesuai dengan harapan-harapan kelompok sosial dimana perilaku tersebut merupakan perilaku tersebut merupakan ekspresi persetujuan pada norma-norma kelompok. Adapun norma-norma tersebut merupakan aturan-aturan mengenai perilaku yang dapat diterima dan diharapkan (Myres, 1998).
Padaawalnya seseorang melakukan "penyimpangan primer" karena itu sang pelaku penyimpangan mendapatkan cap (labeling) dari masyarakat. Proses Belajar yang Menyimpang Proses belajar ini terjadi karena melalui interaksi sosial dengan orang lain terutama dengan orang-orang yang memiliki perilaku menyimpang dan sudah berpengalaman dalam halPerilaku menyimpang disebut juga deviasi sosial, yaitu segala bentuk pola perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Secara umum, perilaku menyimpang terbagi menjadi dua, yaitu Faktor subyektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir Faktor obyektif merupakan faktor yang berasal dari luar lingkungan . Misalnya, keadaan rumah tangga seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi. Baca juga Perilaku Menyimpang Pengertian dan ContohnyaPenyebab perilaku menyimpang Beberapa penyebab terjadinya penyimpangan seorang individu adalah sebagai berikut Penyerapan nilai dan norma dalam proses sosialisasi tidak maksimal. Faktor anomie, yaitu ketidaksesuaian antara harapan dan kondisi yang sebenarnya. Adanya differential association atau asosiasi diferensial. Agen sosialisasi menyampaikan proses sosialisasi yang berbeda-beda sehingga mendorong terjadinya konflik internal yang menyebabkan orang melakukan perbuatan menyimpang. Pemberian julukan labelling sebagai bentuk kontrol sosial. Labelling mendorong individu untuk melakukan perbuatan menyimpang sebagai akibat pemberian julukan negatif. Sosialisasi subkebudayaan menyimpang. Bentuk penyimpangan ini disebabkan oleh subkultur yang menyimpang sehingga bertentangan dengan kultur dominan. Sosialisasi tidak sempurna. Proses sosialisasi tidak sempurna mengakibatkan terjadinya konflik internal dalam diri seorang sehingga mendorong untuk berbuat menyimpang. Disintegrasi keluarga adalah faktor utama penyebab sosialisasi tidak sempurna. Faktor dari dalam yaitu perilaku menyimpang karena individu ingin mempelajari bentuk penyimpangan dalam masyarakat. Sistem pengendalian sosial dalam masyarakat lemah. dalam hal ini, pelaku penyimpangan sosial tidka diberi hukuman yang dpat membuat efek jera. Baca juga Teori Penyimpangan Sosial dan Bentuk Perilakunya Penyebab penyimpangan sosial menurut Casare Lombroso Perilaku menyimpang berdasarkan Casare Lombroso disebabkan oleh faktor-faktor, sebagai berikut Biologis Misalnya orang yang lahir sebagai pembangkang, Lambroso menjelaskan bahwa ada ciri-ciri tertentu yang dapat mengidentifikasi seseorang ketika orang tersebut akan menjadi pembangkang atau tidak berdasarkan ciri fisiknya. Ciri fisik yang dimaksud antara lain bentuk muka, kedua alis yang menyambung, dan lain sebagainya. Psikologis Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan adakaitannya dengan kepribadian retak atau kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan. Dapat juga karena pengalaman tarumatis yang dialami seseorang. Sosiologis Menjelaskan sebab terjadinya perilaku meyimpang ada kaitannya dengan sosialisasi yang kurang tepat. Individu tidak dapat menyerap norma-norma kultural budayanya atau individu yang menyimpang harus belajar bagaimana melakukan penyimpangan. Baca juga Penyimpangan Sosial Positif Pengertian dan Contohnya Referensi Hisyam, Ciek Julyati. Perilaku Menyimpang Tinjauan Sosiologis. 2018. Jakarta Bumi Aksara, Syaid, M. Noor. Penyimpangan Sosial dan Pencegahannya. 2019. SemarangALPRIN Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. bH2zVxK.