NilaiJawabanSoal/Petunjuk ABJAD Aksara HURUF Aksara PRASEJARAH Zaman pra aksara NIRAKSARA Buta aksara, buta huruf TRANSLITERASI Alih aksara, alih huruf KOREA Bahasa yang menggunakan aksara Hangeul UMI Buta aksara, buta huruf, niraksara PALLAWA Aksara yang berasal dari India bagian selatan PETOGRAM Aksara kuno yang dituliskan pada batu LATIN Aksara yang biasa kita gunakan sehari-hari PETTOGRAM Aksara kuno yang dituliskan pada batu ANKH Simbol kehidupan dalam aksara Mesir Kuno KATAKANA Aksara Jepang untuk kata serapan bahasa asing FONEM Abece, abjad, aksara, alfabet, huruf, lambang bunyi BACA Kemampuan yang tidak dimiliki oleh para buta aksara GRAFEM Satuan unit terkecil sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara NEOLITIK Masa bercocok tanam pada masa pra aksara dikenal dengan istilah GRAFOLOGI 1 ilmu aksara, sistem tulisan; 2 ilmu rajah, suratan tangan AJI ... Saka kisah legenda Jawa yang juga menceritakan asal-usul aksara Jawa TRIBUTA Tiga buta buta aksara, buta bahasa Indonesia, dan buta pendidikan dasar SASTRA 1 kesusastraan, literatur; 2 kitab, primbon, pustaka; 3 aksara, huruf, tulisan; ALFABET Abc, abjad, aksara, alfabet, alif-bata, fonem, hiroglif, huruf, ideograf, kritogram, piktograf, tulisan BRAHMI Aksara yang digunakan di India semasa pemerintahan Raja Asoka 270 SM - 232 SM ABC 1 abjad, aksara, alfabet, alif-ba-ta, fonem, huruf, leter; 2 ki dasar, pokok; 3 halihwal, liku-liku, seluk-beluk LAMBANG Atribut, cap, emblem, ikon, karakter, kode, markah, petunjuk, simbol, sinyal, tanda; - bunyi abc, abjad, aksara, fonem, huruf, leter;
KunciJawaban Game Teka-Teki Saku, Game Teka-Teki Saku, Game Teka-teki Saku 2nd Edition, Touchten, TTS, New Anak Mami, New Ingusan, New Mudah, New Sedang, New Sulit, New Canggih, Semua Level Ketika mempelajari sebuah bahasa, terkadang ditemukan kemiripan pada beberapa kosakata yang dipelajari dan pada bahasa induk. Contohnya kata 'akses' yang sudah umum digunakan, padahal berasal dari kata 'access'. Itulah salah satu bentuk serapan atau penyesuaian, seperti disebut gairaigo di Jepang. Hampir setiap bahasa pada dasarnya akan memiliki kata serapan. Hal tersebut karena perjalanan bahasa dipengaruhi juga oleh sejarah bangsanya. Dalam hal terjadi penjajahan oleh bangsa lain, tentu bahasa penjajah akan berasimilasi menjadi kosakata baru yang disesuaikan. Indonesia, Jepang, Belanda, Portugis, adalah contoh negara-negara yang saling mempengaruhi dalam pembentukan kata. Daftar Isi Perbedaan Struktur Kata Bahasa Jepang Sejarah Digunakannya Gairaigo Pola Pembentukan Aturan Menulis Kata Serapan Perbedaan Struktur Kata Bahasa Jepang Meskipun telah melebur menjadi bahasa sehari-hari, gairaigo terkadang menyulitkan para pelajar dalam memahami dan meraba makna dari kata aslinya. Apalagi, ada struktur fonetik yang berbeda di Jepang, contohnya tidak ada konsonan lā yang dikenal di negara ini. Dengan begitu, kata yang mengandung konsonan huruf ini akan diganti atau dibaca menggunakan konsonan rā. Seseorang dengan nama Aliā harus memperkenalkan namanya dengan pengucapan Ariā di negara ini. Jika melihat atau hanya mempelajari tulisannya, aksara katakana akan menjadi pembeda pada istilah baru di dalam bahasa asing. Ditambah lagi, pengucapan yang serupa pada kata tersebut, sehingga seharusnya mudah ditebak asal katanya. Meskipun pada prakteknya tidak semudah yang dibayangkan. Jika belajar dengan membuka kamus, akan ditemukan mirikuā artinya susuā. Jika diperhatikan secara detail, akan mudah ditebak asal katanya dari mana. Sama halnya seperti computerā, akan diucapkan menjadi kompyuutaaā. Meskipun demikian, perbedaan struktur dalam kaidah kebahasaan, membutuhkan kejelian serta ketelitian ketika mempelajarinya. Istilah asing yang diserap terkadang membuat pengertian yang berbeda dari aslinya. Hal tersebut bisa dipengaruhi karena adanya kepasrahan penggunaan ketika menerima kata-kata baru tersebut. Contohnya, arubaitoā, sebagaimana asalnya dari Jerman yaitu arbeitā. Jerman menerjemahkan arbeitā menjadi bekerjaā, namun di negara ini, arubaitoā meluas menjadi kerja paruh waktuā. Keunikan Jepang dalam kaidah penulisan juga membuat kata asing menjadi sangat kompleks. Pasalnya, banyak konsonan dalam beberapa struktur kata, namun tidak dapat dipadukan menjadi huruf Jepang. Perbedaan struktur penyerapan tersebut, merata dalam kaidah singular serta plural. Di samping perubahan ragam konsonan, terdapat pula peleburan suffix misalnya fryingā menjadi furaiā. Baca juga >> Belajar Memahami Wasei Eigo dalam Bahasa Jepang dan Kata-kata yang Sering Diucapkan Artikel Pilihan Sejarah Digunakannya Gairaigo Jika mempelajari sejarah Bangsa serta Bahasanya, terdapat fase sebelum dan sesudah Restorasi Meiji yang merupakan titik balik pengembalian kekaisaran Jepang Tahun 1868. Sepanjang masa itulah banyak bangsa yang memberi pengaruh kepada penambahan kosakata Jepang. Termasuk salah satunya tempuraā yang ternyata bukan kata asli dari Jepang. Kata-kata tersebut muncul ketika Portugis hendak mencari jalur rempah-rempah ke Nusantara, sehingga harus melewati negara ini untuk mencari jalur terdekat. Kata serapan pun semakin berkembang seiring menyebarnya masyarakat pada sektor militer, olahraga, ataupun kedokteran. Kata ryukkusakku merupakan bentuk Jepang untuk kata rucksack. Ada pula pantaron yang dikenal sebagai celana panjang kain, yang tentu berasal dari kata pantalon. Dari Italia, penyanyi wanita bernada tinggi yang disebut sopran, dikenal dalam Bahasa Jepang sebagai sopurano. Sebenarnya tidak banyak kata serapan yang tercantum di dalam kamus. Hanya sebanyak kurang dari 2% saja dari jumlah keseluruhan kosakata yang ada. Namun demikian, pada jenis kamus yang berasal dari penerbit yang berbeda, terdapat perbedaan sebaran kata serapan pula di dalam nya. Sebagai contoh, pada kamus terbaru terbitan Tahun 1972, ada 7% bahkan lebih gairaigo. Meski demikian, semakin lama dipakai, istilah asing bisa menjadi kosakata umum dan populer. Dalam dunia hiburan, tentu dikenal istilah animeā yang sering diartikan film kartun dari Negeri Sakura. Namun sebenarnya, asal katanya adalah animationā, yang sama sekali jauh berbeda dari bahasa asli Jepang. Baca juga >> Mengenal Istilah Gaijin, Apa Sih Maksudnya? Kata ini Bisa Disebut Kata Rasis? Pola Pembentukan Terdapat ragam pola dalam membentuk kata serapan. Pembentukan tersebut bukan serta merta mengubah istilah asli kemudian disesuaikan dengan katakana. Namun ada pula struktur pembentuk yang disesuaikan, sehingga istilah tersebut menjadi kata baru di bahasa ini. 1. Serapan dari Singkatan Gairaigo dapat dibentuk dari penyingkatan bahasa aslinya. Jika mengenal American Football sebagai olahraga khas Amerika, penutur Jepang juga mengenal istilah ini. Namun, diucapkan menjadi amefuto. Selain itu, ada juga apaato yang berarti apartment, pasokon untuk personal computer, dan suupa jika ingin menyebut supermarket. Kata-kata serapan yang dibentuk dari singkatan ini kebanyakan berasal dari Bahasa Inggris. Selain karena perbedaan struktur, dipengaruhi juga oleh perbedaan pronounciation dari kedua bahasa tersebut. Penyingkatan tersebut tentu saja untuk memudahkan penyebutan kata-kata tersebut, dan disesuaikan dengan ujaran dalam Bahasa Jepang. 2. Mengubah atau Memperluas Arti Kata serapan dengan bentuk perubahan arti, sepintas akan mirip seperti peleburan dua kata atau frasa menjadi satu. Sebagaimana disebutkan di dalam contoh, atto homeā, merupakan kata dalam Bahasa Jepang yang berasal dari Bahasa Inggris at homeā. Perubahan arti akan terlihat, karena kata tersebut bukan berarti berada di rumahā, melainkan santai seperti di rumahā. Kata lain yang berada pada kelompok ini adalah rifomuā sebagai pengucapan untuk kata reform, bukan dalam artian reformasi melainkan renovasi rumah atau bangunan. Perubahan arti akan terlihat jelas pada kata sutobuā yang berasal dari kata stoveā. Namun, bukan berarti kompor melainkan penghangat ruangan. 3. Tambahan Akhiran Suffix Pembentukan struktur kata mengenal suffix untuk membentuk kata baru. Hal itu juga dikenal dalam kata serapan, yaitu adanya akhiran ruā untuk membentuk kata baru dalam bahasa ini. Istilah Jepang yaitu saboru atau hamoru, adalah contoh serapan dari istilah asing sabotage serta harmony, di mana keduanya mendapat akhiran ruā, tanpa menjadikannya berubah arti. 4. Gabungan Dua Kata Serapan Bukan hanya mengubah satu kata menjadi kosakata baru, melainkan bisa juga muncul dari dua kata asing yang digabungkan. Terdapat kata bebiikaā yang berarti kereta bayi, di mana kata tersebut terbentuk dari kata asing babyā dan carā. Ada pula ensutoā yang merupakan gabungan dari engineā dan stopā. Kata ini memiliki arti mogokā. Kata lain yang populer di Jepang adalah moningusabisu. Dalam Bahasa Jepang, kosakata ini dikenal di dunia hosipitalitas dan akomodasi seperti perhotelan, yang memiliki arti sarapan pagi berupa roti bakar atau roti. Menelisik asal katanya, moningusabisu adalah morning service yang dikenal di Bahasa Inggris. Baca juga >> Setsuzokushi, Belajar Kata Penghubung Bahasa Jepang. Kenali Jenis-jenis nya Aturan Menulis Kata Serapan Salah satu bentuk aturan penulisan gairaigo adalah menuliskannya dengan katakana. Masih ada beberapa aturan lain untuk dipelajari, guna memahami serapan serta mengetahui artinya. Sebagai contoh konsonan t atau d ditambah vokal o, seperti hint menjadi hinto, head menjadi heddo. Bunyi āerā dalam bahasa Inggris diganti dengan bunyi āaā, Kemudian, huruf sengau ng ditulis n + g. Mempelajari kata serapan, membutuhkan kejelian para pelajar. Hal tersebut karena pembentukan kata serapan atau gairaigo ini tidak hanya dipengaruhi adanya perbedaan struktur, tetapi juga aspek sejarah dalam membentuk istilah populer di bahasa ini. Di samping bentuk dan pengucapan, pelajar juga masih harus mempelajari cara penulisan gairaigo ke dalam aksara Jepang. Baca juga Belajar Memahami Wasei Eigo dalam Bahasa Jepang dan Kata-Kata yang Sering DiucapkanKatatycoon biasanya digunakan untuk menyebut atasan atau seseorang yang ahli dalam suatu bidang. Tetapi ternyata kata yang satu ini merupakan serapan dari bahasa Jepang yaitu "taikun" yang memiliki arti tuan yang agung. Kata ini umum digunakan pada abad ke-19 yang digunakan oleh pedagang asing yang berdagang di Jepang. Soy sumberThesis Basriadi, Basriadi (2009) Tugas dan Kewenangan KPU dalam memverifikasi partai politik peserta pemilu di Indonesia menurut UU no. 2 tahun 2008 dan UU no. 10 tahun 2008 dalam perspektif fiqh siyasah. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya. Priyatno, Agus (2009) PERBEDAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENYESUAIN DIRI SISWA KELAS II DI j7l1BT.